

Tentu saja fenomena alam ini sangat ditakuti masyarakat setempat di satu sisi, lantaran mengancam kelangsungan hidup tanaman yang merupakan tumpuan pencarian mereka. Namun di sisi lain, justru wisatawan sangat menantikan momen sangat langka ini. Merasakan sensasi layaknya di Eropa, dengan udara yang begitu menusuk dan sebuah pemandangan langka nan eksotis. Bisa dibayangkan kita berada di tengah-tengah hamparan es yang begitu dingin, berpadu dengan hijaunya beberapa tanaman gunung, tentu menyajikan satu pesona yang tiada duanya. Yah mau bagaimana lagi, meski di satu sisi sangat merugikan petani, namun justru di sisi berbeda keberadaan embun es ini sangat diburu oleh wisatawan. Tak heran jika selama bulan Agustus hingga September bumi Dieng selalu dipadati pengunjung, berharap bisa mendapatkan momen yang sangat langka ini.
Mari sejenak kita lihat fenomena munculnya salju dari sudut pandang wisata dan keindahan. Sajian pesona alam yang benar-benar sulit di dapatkan. Hamparan kristal-kristal es yang menempel di rerumputan dan hijaunya dedaunan tentu menampilkan satu pesona tersendiri. Tak heran jika sebagian orang menyebutnya sisi lain keindahan Dieng, kawasan yang dinobatkan sebagai Negeri Para Dewa. Tak cukup dengan fenomena embun salju, sedikit luangkan waktu dan energi untuk menuju ke tempat yang lebih tinggi. Ya, benar-benar satu atraksi alam yang luar biasa, tampak dari ketinggian wilayah perkampungan Dieng diselimuti kabut tipis. Di beberapa titik tampak sejumlah rumah hanya terlihat bagian atapnya saja, sementara yang lain hilang ditelan kabut. Penasaran bagaimana keindahan Dieng saat cuaca sangat dingin dan berkabut tipis, silahkan agendakan perjalanan liburan Anda pada waktu yang tepat. Jangan ragu untuk mengambil program Paket Wisata yang ditawarkan oleh biro perjalanan atau tour operator lokal. Anda juga bisa merancang sendiri rencana perjalanannya, pastikan bahwa Anda sudah mendapatkan penginapan sesuai dengan kebutuhan. Lihat informasi tentang akomodasi di Dieng hanya di Reservasi Online Penginapan Dieng.
0 comments: