
Objek wisata tersebar di beberapa lokasi, terbagi dalam tiga zona, dengan jarak antar satu objek dengan objek lain sangat bervariasi. Oleh karena itu, untuk berkeliling di kawasan wisata Dieng idealnya menggunakan kendaraan bermotor.

Beberapa objek wisata favorit di wilayah zona 1 berada di area perbukitan, sehingga harus ditempuh dengan perjalanan kaki kurang lebih 200 meter dan kondisi medan yang menanjak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kepuasan selama liburan, idealnya wisatawan harus menginap, minimal satu malam.
Dengan menginap di kawasan wisata Dieng, wisatawan memiliki banyak waktu untuk mengunjungi setiap objek wisata. Mengeksplorasi keindahan Dieng memang harus dilakukan dengan santai dan tidak terburu-buru, sehingga kepuasan dapat diraih dengan optimal.

Dengan waktu yang terbatas, dan terburu-buru di setiap objek wisata, wisatawan hanya akan mendapatkan kesan pernah ke Dieng. Sementara keindahan dan pesona alam yang sangat eksotis tidak akan dirasakan karena kondisi fisik yang kelelahan.
Pembagian Zona Wisata Dieng
Kawasan wisata Dieng terbagi dalam tiga zona, yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3. Dari ketiga zona tersebut, zona 1 dan 3 merupakan destinasi yang paling populer. Berikut pembagian zona wisata Dieng.
Zona 1
- Gardu Pandang Tieng
- Tuk Bimo Lukar
- Kompleks candi-candi Dieng
- Museum Kailasa
- Bukit Pangonan
- Kawah Sikidang
- Dieng Plateau Theater
- Batu Pandang Ratapan Angin
- Bukit Sidengkeng
- Kompleks Telaga Warna
- Telaga Warna
- Telaga Pengilon
- Kompleks goa-goa alam
Zona 2
- Telaga Merdada
- Telaga Dringo
- Kawah Sileri
- Waterpark D’Qiano
- Kawah Candradimuka
- Sumur Jalatunda
Zona 3
- Golden Sunrise Sikunir
- Telaga Cebong dan area camp ground

Potensi Wisata Lain Di Dieng
Selain objek wisata tersebut, Dieng juga memiliki potensi wisata lain yang tak kalah menariknya, yakni Gunung Prau. Pendakian Gunung Prau memang saat ini sedang menjadi trending topik, bukan hanya dikalangan pendaki saja, tetapi juga wisatawan pada umumnya. Dengan ketinggian 2.565 mdpl, dengan waktu tempuh 1-3 jam pendakian, Gunung Prau menjadi destinasi yang sangat diburu, baik oleh pendaki profesional maupun pemula, terlebih lagi wisatawan yang belum pernah mendaki gunung.
Daya tarik lain yang dimiliki Dieng adalah wisata budaya. Dieng dikenal dengan orang-orang berambut gimbal, sehingga saat diadakan ritual pemotongan rambut gimbal, Dieng selalu dibanjiri pengunjung dari luar kota. Selain itu, keberadaan candi-candi Dieng bukan hanya menjadi peninggalan historis saja, tetapi juga sering menjadi destinasi wisata religi, terutama bagi umat Hindu.
Fasilitas Di Kawasan Wisata Dieng
Sebagai daerah wisata, tentunya Dieng dilengkapi berbagai fasilitas untuk memudahkan para tamu. Namun, karena masih tergolong destinasi wisata yang baru saja populer, ketersediaan fasilitas bagi wisatawan tentu tidak selengkap destinasi wisata lain.
Infrastruktur Jalan
Akses jalan menuju kawasan wisata Dieng sudah sangat memadai. Pengunjung bisa menuju Dieng melalui Wonosobo, Banjarnegara, atau Pekalongan. Dari sejumlah jalur tersebut, Wonosobo merupakan jalur paling dekat, bisa menghemat waktu satu hingga tiga jam dibanding jalur lain.Kondisi infrastruktur di kawasan wisatanya juga sudah memadai. Hampir semua ruas jalan sudah diaspal. Hanya sedikit kondisi jalan yang agak rusak, yaitu akses menuju ke Sikunir. Jalan menuju ke Sikunir bisa dibilang rusak, sekitar 2 kilometer sebelum masuk Desa Sembungan (basecamp Sikunir).
Dari gerbang Desa Sembungan hingga ke area parkir Sikunir kondisi jalan sudah aspal dan dalam kondisi baik. Namun beberapa ratus meter sebelum tiba di area parkir kondisi jalan menyempit, sehingga harus bergantian dengan pengguna jalan dari arah yang berbeda. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di Akses Jalan Menuju Desa Sembungan.
Terlepas dari kondisi infrastruktur jalan di kawasan Dieng, yang secara umum sudah bisa dikategorikan baik, pada saat high/peak season tetap tidak mampu menampung kendaraan yang masuk. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika terjadi kemacetan.
Transportasi Umum
Transportasi umum ke Dieng bisa diakses melalui Wonosobo. Dari terminal Wonosobo, menggunakan kendaraan micro bus berkapasitas 17 seats. Selain itu, alternatif lain untuk menuju ke Dieng juga bisa menggunakan jasa ojek.Sarana Telekomunikasi
Untuk sarana telekomunikasi hingga saat ini yang memiliki signal paling baik dan jangkauannya cukup luas adalah Telkomsel. Operator seluler lain yang masih bisa digunakan adalah Indosat. Namun untuk signal Indosat tidak sebaik Telkomsel. Sedangkan operator lain diluar Telkomsel dan Indosat hingga saat ini masih belum tersedia.Penginapan
Seperti halnya destinasi wisata lain, Dieng juga sudah dilengkapi dengan penginapan, baik hotel maupun homestay. Hotel-hotel yang ada merupakan hotel kelas melati, dengan fasilitas yang justru sudah tertinggal. Banyak homestay di Dieng yang kondisinya lebih baik dari hotel-hotel tersebut.Kebanyakan hotel dan homestay di Dieng kondisi area parkirnya sangat terbatas, sehingga saat high season banyak tamu yang harus memarkir kendaraannya di tepi jalan. Kondisi tersebut memang bisa dikatakan kondisi yang wajar, mengingat harga tanah di Dieng sangat tinggi, sehingga hampir semua pemiliki rumah, tanah dan pekarangannya sangat sempit.
Rumah Makan
Banyak rumah makan atau penyedia makanan lain yang bisa dipilih. Namun sayang, diantara sekian banyak rumah makan di Dieng belum ada yang mampu menampung tamu hingga ratusan orang dengan kondisi nyaman.Disamping itu, kebanyakan rumah makan hanya dilengkapi fasilitas jamban yang terbatas, kurang bersih, dan terkesan apa adanya. Kebersihan dan penataan ruang di kebanyakan rumah makan juga terkesan tidak teratur.
Kondisi tersebut tentu menjadi kendala bagi biro-biro perjalanan yang membawa tamu spesial, terutama yang menuntut pelayanan istimewa. Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah memesan catering dan mengadakan perjamuan outdoor di objek wisata. Namun opsi tersebut juga mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terutama ketika musim hujan.
Tempat Peribadatan
Untuk tempat ibadah, terutama bagi umat muslim, tersedia banyak masjid besar dan musholla, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir akan kesulitas mencari tempat ibadah. Kompleks percandian juga sering dijadikan sebagai tempat ibadah, terutama bagi umat Hindu dan orang-orang yang memiliki aliran kepercayaan tertentu. Tempat ibadah lain belum tersedia di kawasan wisata Dieng.Toilet Di Objek Wisata
Di setiap objek wisata sudah tersedia toilet dan musholla. Namun sayang, kondisinya kurang bersih, terlebih lagi saat Dieng dibanjiri pengunjung. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, bisa ke toilet yang disediakan masjid-masjid besar, sebelum memasuki area objek wisata.Camping Ground
Untuk camping ground, tersedia di area Wanawisata Petak Sembilan dan di sekitar Telaga Cebong (di basecamp Sikunir). Jika Anda seorang petualang, dan ingin mengadakan kegiatan camping di Dieng, Telaga Cebong merupakan pilihan yang tepat. Disamping banyak peserta camping yang lain, juga dekat dengan tempat parkir Sikunir. Di area parkir tersebut banyak warung-warung yang menjajakan makanan, tersedia toilet, dan musholla.Selain di area tersebut, Gunung Prau juga menjadi tempat yang populer untuk camping. Wisatawan bisa mendirikan tenda camping di area bukit teletubbies sembari menantikan momentum sunrise yang menggemparkan.
Dieng Tetap Menjadi Destinasi Wisata Yang Eksklusif
Terlepas dari segala kekurangan, terutama fasilitas yang tersedia, Dataran Tinggi Dieng tetap menjadi kawasan wisata yang eksklusif. Perpaduan budaya nan adiluhung, situs peninggalan sejarah yang monumental, dan sajian pesona alam yang tiada duanya, merupakan daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan. Tak mengherankan jika banyak wisatawan dari berbagai penjuru yang memberikan apresiasi sangat tinggi setelah berkunjung ke Dieng.
Untuk berwisata ke Dieng, silahkan bergabung dalam Paket Wisata Dieng.
Mau tanya, untuk di kawasan Diengnya sendiri apakah tersedia juga transportasi umum? Terima kasih
ReplyDelete